Kekerasan seksual di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan, tidak hanya dari kalangan dewasa, namun merambah ke remaja dan bahkan anak balita. Fenomena ini terjadi di berbagai negara. Remaja adalah kelompok rentan terhadap kekerasan seksual karena mereka masih memerlukan konsep diri sebagai acuan dalam menumbuhkan diri.
Kekerasan seksual dapat terjadi kepada siapapun, sesuai teori yang diajukan oleh L Green bahwa pada fase Reinforcing merupakan bagian dari sikap teman sebaya yang kemungkinan besar bisa menyebabkan terjadinya ancaman kekerasan seksual terlebih akibat adanya kemajuan teknologi yang dapat memberikan input yang besar pada terjadinya sikap menyimpang terhadap terjadinya perilaku kekerasan seksual.
Beberapa dampak psikologis adanya kekerasan/pelecehan seksual adalah gangguan stres, emosi, depresi, ketakutan, menarik diri, merasa kotor/berdosa dll. Sangat penting untuk segera diketahui adanya pelecehan seksual untuk dapat segera memberikan pengananan pada korbannya.
Tools pelecehan seksual berikut di telah divalidasi dan di uji reabiliasnya oleh Evi Murniasih yang dapat digunakan untuk mengetahui deteksi dini adanya pelecehan suksual.
Jawablah semua pertanyaan sesuai dengan kondisi saat ini yang anda alami atau rasakan saat ini.
Setiap jawaban yang dijawab akan mendapatkan skor.
Semakin jujur anda menjawab, maka hasil tes ini akan semakin akurat.
Pastikan semua pertanyaan sudah terjawab, dan jika sudah semua terjawab baru kemudian klik Cek Hasil Test
untuk memperoleh hasil test.
Selamat Mengerjakan!
Danger
Penting untuk diperhatikan!
Alat tes yang terdapat di halaman web ini hanya sebagai deteksi awal dan tidak dapat digunakan sebagai acuan diagnosis penyakit yang anda alami.
Hasil Tes hanya diketahui oleh User (tanpa disimpan di database/Privasi)
Hasil dari jawaban tes hanya memberikan gambaran umum kondisi mental saat ini dan akan memberikan rujukan / saran untuk kesehatan mental anda.
Alat tes yang terdapat di halaman ini dibuat berdasarkan studi nasional dan international yang sering dipakai pada praktek klinis psikiater dan psikolog yang sudah di uji validitas dan reabilitasnya.
Sangat Dianjurkan untuk meminta saran pada profesional Psikiater/Psikolog untuk melakukan psikotes yang diperlukan.