Gejala kecemasan ini membuat seseorang menjadi terganggu baik secara fisik, psikologis dan fungsi aktivitas sehari-hari (distress) maka cemas ini dikategorikan menjadi gangguan cemas yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Dampak buruk jika gangguan cemas ini tidak diatasi makan akan mengakibatkan penurunan produktifitas dan juga kelemahan secara fisik

Kuisioner APAIS (Amsterdam Preoperative anxiety and Information Scale) merupakan instrumen yang spesifik digunakan untuk mengukur kecemasan pre operatif. Secara garis besar ada dua hal yang dapat dinilai melalui pengisian kuisioner APAIS yaitu kecemasan dan kebutuhan informasi. Kuisioner APAIS terdiri dari 6 pertanyaan singkat, 4 pertanyaan mengevaluasi mengenai kecemasan yang berhubungan dengan anestesia dan prosedur bedah sedangkan 2 pertanyaan lainnya mengevaluasi kebutuhan akan informasi. Semua pertanyaan dilakukan sistem skoring dengan nilai 1 sampai 5 dengan skala Likert.

Dengan mengetahui secara dini adanya gangguan cemas pada preoperatif maka penanganan segera dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kondisi kesehatan pasien.