Barthel Index telah diterjemahkan dan divalidasi dalam Bahasa Indonesia, terutama dalam penelitian yang membandingkan reliabilitas dan validitasnya dengan instrumen lain, seperti Katz Index dan Lawton IADL (Instrumental Activities of Daily Living).

Penelitian validasi menunjukkan bahwa Barthel Index versi Indonesia memiliki reliabilitas tinggi (Cronbach’s alpha > 0,8) dan dapat digunakan secara efektif dalam menilai kemampuan fungsional pasien di rumah sakit, panti jompo, atau layanan rehabilitasi.

Manfaat Penggunaan AMT :

1. Menilai Kemandirian Pasien; membantu dokter, perawat, dan terapis dalam menentukan apakah pasien dapat hidup mandiri atau memerlukan bantuan dalam aktivitas sehari-hari.
2. Sering digunakan dalam rehabilitasi pasien stroke, cedera tulang belakang, atau penyakit kronis untuk melihat perubahan dalam kemampuan fungsional mereka.
3. Berdasarkan skor Barthel Index, tenaga medis dapat menentukan jenis terapi atau intervensi yang paling sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
4. Sebagai alat skrining cepat untuk melihat apakah seseorang mengalami penurunan kemampuan fungsional akibat penuaan atau penyakit tertentu.
5. Menentukan apakah pasien perlu dirawat di rumah, mendapatkan caregiver, atau membutuhkan fasilitas perawatan khusus seperti panti jompo

Referensi:

• Mahoney, F. I., & Barthel, D. W. (1965). "Functional Evaluation: The Barthel Index." Maryland State Medical Journal, 14, 61-65.
• Shah, S., Vanclay, F., & Cooper, B. (1989). "Improving the sensitivity of the Barthel Index for stroke rehabilitation." Journal of Clinical Epidemiology, 42(8), 703-709.
• Indrawati, L., & Purnama, S. (2019). "Validitas dan Reliabilitas Barthel Index dalam Bahasa Indonesia." Jurnal Kedokteran Indonesia.
• World Health Organization (WHO). (2017). "Integrated Care for Older People: Guidelines on Community-Level Interventions to Manage Declines in Intrinsic Capacity."