Bagi tenaga kesehatan seperti terapis okupasi, dokter, dan psikolog, penilaian IADL membantu dalam menyusun intervensi dan menentukan kebutuhan dukungan sosial atau layanan home care. Penurunan skor IADL bisa menjadi tanda awal terjadinya gangguan kognitif ringan (MCI) atau demensia. Oleh karena itu, asesmen IADL sangat penting untuk mencegah penurunan fungsi lebih lanjut dan memastikan kualitas hidup lansia tetap terjaga.

Berbeda dengan ADL yang berfungsi untuk asesmen aktifitas dasar perawatan diri lansia seperti makan, mandi, berpakaian, menggunakan toilet, berpindah tempat/mobilitas, IADL mencakup aktivitas yang lebih kompleks yang memungkinkan seseorang untuk hidup mandiri di masyarakat seperti melakukan panggilan telepon, berbelanja, mengelola keuangan dsb.

Idealnya, asesmen IADL dilakukan secara rutin setiap 6–12 bulan atau ketika ada perubahan signifikan dalam kondisi fisik atau mental lansia. Instrumen yang sering digunakan adalah Lawton IADL Scale, yang menilai delapan fungsi instrumental harian. IADL juga menjadi komponen penting dalam penilaian psikogeriatri terpadu yang direkomendasikan oleh organisasi seperti American Occupational Therapy Association dan World Health Organization.

Referensi:

• Assessment tools to evaluate Activities of Daily Living (ADL) and Instrumental Activities of Daily Living (IADL) in older adults: A systematic review.
• Lawton, M. P., & Brody, E. M. (1969). Assessment of older people: Self-maintaining and instrumental activities of daily living.
• World Health Organization. (2015). World report on ageing and health.